Friday, March 9, 2012

Aplikasi Skema Pressure Control untuk Atmospheric Tank

Setelah berteori ria di Skema Pressure Control Untuk Atm Tank sebelumnya, rasanya tidak lengkap kalau tidak disertakan contoh.


Seperti proyek yang pernah saya kerjakan, bagaimana desain pressure control untuk Tangki penyimpanan Diesel Oil yang benar?


Lalu kita gunakan flowchart di artikel sebelumnya :


1. Identify the fluid
Fluidanya: Diesel Oil at ambient temperature.


2. Apakah keberadaan O2 di dalam tangki akan berbahaya?
Ya. Menurut MSDS Diesel Oil, fluida ini bersifat flammable. Jadi, keberadaan O2 di dalam tangki akan berbahaya.


3. Apakah tekanan di dalam tangki > 16 in WC?
Ya.


==> Sampai disini, menurut skema yang diajarkan Opa Art, kita membutuhkan :
N2 Pad Tank, Dual N2 supply dan LP Alarm to be provided.

Tentu saja jika di fasilitas tersebut memiliki Fuel Gas yang bisa digunakan untuk blanketing, N2 dapat digantikan dengan fuel gas.



4. Apakah alat untuk mengurangi tekanan di dalam tangki dibutuhkan?


Yes. Berdasarkan API 2000, untuk tangki hidrokarbon dibutuhkan inbreathing dan outbreathing valve. So, sekali lagi, Yes.


So, menurut Opa Art, skema yang dipilih adalah : Arrangement B

Mari kita bahas sedikit..
Skema ini merekemondasikan dual PCV sebagai redundancy pada stream N2 / fuel gas yang masuk. PCV pertama di set open pada tekanan 6 in WC. Jika tekanan di downstream PCV masih terus berkurang hingga 2 PCV, maka PCV kedua akan terbuka.

Saya sangat setuju dengan sistem ini, karena PCV rentan terhadap stuck close. Jadi, in my opinion, redundancy PCV is a must.

Well, beberapa P&ID ditempat saya bekerja sebelumnya menggambarkan desain dimana PCV-nya hanya satu. Tapi, menurut saya, dari safety point of view, itu berbahaya. Karena, jika PCV tersebut mengalami stuck close, sementara tetap terjadi pumping out dari tangki yang menyebabkan pressure di dalam tangki terus berkurang; maka yang terjadi adalah tekanan di dalam tangki akan terus berkurang dan berpotensi mengalami collapse!


Untuk pressure release, Art merekomendasikan PCV yang diback up dengan PSV. In my point of view, desain ini super aman, karena jika terjadi fail di PCV , masih ada back up PSV proteksi terakhir dari tangki.


Lalu, bagaimana dengan desain pressure control dan proteksi terhadap tangki atmospheric berikut ini??



Terlihat disana ada single PCV yang menyuplai blanket gas jika terjadi penurunan tekanan. Untuk mengurangi tekanan, disediakan PCV yang akan terbuka jika tekanan di dalam tangki meningkat dan mencapai set point-nya.

Disamping itu, disediakan pula PVSV. Udara akan masuk melalui PVSV jika tekanan di dalam tangki berkurang, dan merelease tekanan berlebih di dalam tangki ke safe location.

Saya kurang menyukai desain ini, karena :

1. PCV untuk menyuplai blanket gas jika terjadi penurunan tekanan di dalam tangki hanya satu. Saya telah mengemukakan alasannya di atas.

2.  PVSV akan mengintroduce udara jika tekanan di dalam tangki berkurang dan mencapai set point-nya. Tangki yang tadinya hanya berisi hidrokarbon, sekarang memiliki kandungan udara dan hidrokarbon. Campuran hidrokarbon dan udara ini sangat berpotensi terbakar jika ada spark. Jadi, menurut saya, desain ini tidak safe.

Do you have other opinion? Why don't you share with me?
Salam,
Gandi Iswara




No comments:

Post a Comment