Friday, March 16, 2012

Injection Well Menurut API 14C

Jangan bilang siapa-siapa. Sebagai Process Engineer, saya baru membaca API 14C setelah bekerja selama 4 tahun!! :P. Jangan kaget... biasalah itu.


Lesson learned berharga buat saya yang mau saya share ke temen temen sesama junior engineer, PELAJARILAH API 14C! Walaupun 14C dibuat untuk aplikasi offshore, banyak yang juga bisa diterapkan juga di onshore. Mempelajari API 14C banyak manfaatnya. Diantaranya:

1. Diberikan guideline yang benar dan safe dalam membuat PFD dan P&ID
2. Diberikan guideline dalam membuat SAFE Chart.
3. Paling tidak, comment di saat HAZOP akan diminimalisir jika guideline dari 14C sudah diikuti.


Di kesempatan ini, saya ingin share experience dalam mendesain Injection Well yang benar dari sisi safety, yang direkomendasikan oleh API 14C. Kebetulan project yang sedang saya kerjakan berkaitan dengan sistem Water Injection, sehingga membutuhkan guideline untuk mendesain PFD Injection Well sesuai dengan standar safety.


Sebuah injection line ke berfungsi mengalirkan fluida injeksi ke dalam sumur untuk meningkatkan produksi. Hazard yang mungkin timbul di sini adalah:

1. Overpressure
Penyebabnya : blocked outlet, plug karena hydrate di sumur, control fail di upstream dan downstream

Yang terdeteksi dari hal ini adalah : High pressure.

2. Kebocoran
Penyebabnya : Macem macem. Vibrasi, material yang lebih kecil dari max expecting pressure, erosi, korosi, impact damage.

Yang terdeteksi dari hal ini adalah : Low pressure.


Here is the hint. Cek dan cocokkan safety device yang harus diinstall sesuai dengan SAC (Safety Analysis Checklist) di API 14C. Pastikan bahwa salah satu safety device dari tiap item safety device sudah dipasang, sebagai minimum requirement.

Dan item di SAC untuk Injection Line adalah sebagai berikut:

Pressure Switch High (PSH)
1. PSH di injection line; atau
2. PSH di upstream equipment
(Pilih salah satu aja). Contohnya begini:
Di sistem yang saya desain, source dari injection fluid adalah sebuah PD Pump yang telah memiliki PSH di discharge line-nya. Sehingga, saya tidak perlu menambah PSH tambahan di injection line.

Dalam kasus saya, jika set point PSH kena, maka injection source (dalam hal ini pompa, akan mati dan SDV di sumur akan ditutup).


Pressure Switch Low (PSL)
1. PSL di injection line; atau
2. PSL di upstream equipment

Sama. Ini boleh pilih salah satu juga. Di sistem yang saya desain, source dari injection fluid adalah sebuah PD Pump yang telah memiliki PSL di discharge line-nya. Sehingga, saya tidak perlu menambah PSL tambahan di injection line.
Dalam kasus saya, jika set point PSL kena, maka injection source (dalam hal ini pompa) akan mati dan SDV di sumur akan ditutup.

PSV
1. PSV di injection line; atau
2. PSV telah disediakan di injection source equipment
3. MAWP Injection line > Max injection pressure source

Ini boleh pilih salah satu juga. Contohnya begini:
Sebagaimana yang disebutkan di atas, source injection di sistem saya adalah PD Pump yang telah terpasang PSV di discharge line-nya. Sehingga, saya tidak perlu menambah PSV di injection line, karena PSV di source sudah dapat melindungi sistem dari overpressure.


Contoh lain, jika injection sourcenya adalah centrifugal pump, yang shutoff pressurenya adalah - let say - 3000 psig, lalu injection line didesain dengan rating 1500 ANSI , yang mana MAWPnya adalah 3750 psig @ 100 F;
maka anda tidak perlu menambah PSV di injection line-nya.

Check valve
1. Check valve di injection line.

Check valve dipasang sedekat mungkin dengan kepala sumur. Sehingga, jika ada kebocoran di upstream yang mengakibatkan pressure di sisi upstream sumur menjadi lebih rendah daripada tekanan di sumur, maka seluruh sistem yang berada di upstream sumur dapat diproteksi dari backflow. Anda boleh membuat double check valve untuk lebih memastikan bahwa backflow benar-benar tidak terjadi.

SDV
1. SDV terinstall; atau
2. Fluida injeksi adalah water dan sumur tidak memiliki kemampuan untuk mengalirkan balik hidrokarbon dari dalam sumur.


Agar lebih jelasnya, begini lah sketch yang dibuat berdasarkan SAC di atas:

Injection Line as per API 14C




Tunggu! Di sana ada TSE. Binatang apa itu?

TSE adalah Temperature Safety Element, dalam istilah lain, fusible plug. Fusible plug dibutuhkan di dekat kepala sumur, karena ada kemungkinan, hidrokarbon dari dalam sumur bocor dan mengakibatkan terjadinya kebakaran jika ada sumber api. Fusible plug akan memerintahkan deluge valve untuk membuka dan mengguyur area kepala sumur dengan fire water.



Do you have other idea? Why don't you share with me.



Keep learning!
Gandi Iswara























4 comments:

  1. Mas gandhi as you stated above katanya well ga akan mampu ngalirin balik hidrokarbon, berarti seharus nya TSE ga perlu bukan??

    ReplyDelete
  2. Babaruz,

    Anda benar, jika tidak ada possibility hidrokarbon balik, tidak perlu TSE.

    Terimakasih atas inputnya.

    ReplyDelete
  3. Blog mas gandhi inspiring bgt
    Keep inspiring mas
    Sukses selalu

    ReplyDelete