Oke pembaca, setelah 2 tahun blog ini tidak terupdate, karena berbagai macam alasan...mari kita mulai lagi!!
Pertanyaan sederhana. Jika anda memiliki sebuah control valve di fasilitas existing, yang setelah di cek datasheetnya memiliki data sebagai berikut:
Flow (min/max) 50 / 100 m3/hr
SG 0.8
Pressure drop 3 bar @ min flow
0.5 bar @ max flow
Cv 25 -126
Lalu, karena ada modifikasi di sistem anda, maka control valve yang sama harus menghandle flow sebesar 80 m3/hr dengan required pressure drop 4 bar. Apakah control valve yang sama masih dapat digunakan? Atau haruskah control valve diganti?
Barangkali ada yang menjawab : Control valve harus diganti, karena kebutuhan pressure drop (4 bar) berada di luar pressure drop yang tertera di datasheet (0.5-3 bar).
Well...Jangan buru-buru menyimpulkan!
Karakteristik kunci sebuah kontrol valve ditunjukkan oleh nilai Cv-nya. Secara simple, Cv sebuah valve diformulasikan dengan:
Cv = Q sqrt (SG/DP)
Dimana:
Q = volumetric flowrate
SG = Specific gravity
DP = Pressure Drop
Kelihatan dari formulanya, Cv mencerminkan seluruh karakteristik umum yang mempengaruhi valve, yaitu flow, SG dan pressure drop.
Cv juga berbanding lurus dengan bukaan valve, meskipun Cv bukan berarti bukaan valve. Lihat bahwa Cv berbanding terbalik dengan akar kuadrat pressure drop (DP)? Semakin kecil pressure drop, itu artinya Cv semakin besar, artinya, bukaan valve semakin lebar...
Kembali ke persoalan,
Jika ingin melihat apakah sebuah control valve masih dapat menghandle sebuah kondisi proses baru, yang harus di cek adalah Cvnya.
Untuk kasus diatas, dengan flow 80 m3/hr, pressure drop 4 bar dan asumsi fluida yang dihandle adalah sama seperti sebelumnya (SG yang sama), dengan formula perhitungan Cv diatas, maka diperoleh nilai Cv 36.
Karena control valve existing memiliki range Cv 25-126, nilai Cv yang baru berada di dalam range Cv control valve existing. Sehingga itu artinya...control valve masih cukup dan tidak perlu diganti!
Secara physical, ini berarti nilai Cv baru yang dibutuhkan oleh control valve masih berada didalam range controllability si existing control valve. Artinya, control valve masih mampu untuk menthrottling hingga bukaan tertentu untuk mencapai nilai Cv 36. Tentu saja, nilai Cv tersebut akan menghasilkan flowrate dan pressure drop yang baru (yaitu dalam kasus ini 80 m3/hr dan 4 bar).
Dengan kata lain, misalkan nilai kebutuhan Cv yang baru adalah 130, yang mana nilai ini berada di luar range controllability existing control valve Cv : 25-126.
Artinya, control valve existing dituntut untuk membuka lebih besar diatas kemampuannya. Sehingga, jika Cv yang dibutuhkan adalah 130, maka control valve existing harus diganti.
Make sense..?
Pertanyaan sederhana. Jika anda memiliki sebuah control valve di fasilitas existing, yang setelah di cek datasheetnya memiliki data sebagai berikut:
Flow (min/max) 50 / 100 m3/hr
SG 0.8
Pressure drop 3 bar @ min flow
0.5 bar @ max flow
Cv 25 -126
Lalu, karena ada modifikasi di sistem anda, maka control valve yang sama harus menghandle flow sebesar 80 m3/hr dengan required pressure drop 4 bar. Apakah control valve yang sama masih dapat digunakan? Atau haruskah control valve diganti?
Barangkali ada yang menjawab : Control valve harus diganti, karena kebutuhan pressure drop (4 bar) berada di luar pressure drop yang tertera di datasheet (0.5-3 bar).
Well...Jangan buru-buru menyimpulkan!
Karakteristik kunci sebuah kontrol valve ditunjukkan oleh nilai Cv-nya. Secara simple, Cv sebuah valve diformulasikan dengan:
Cv = Q sqrt (SG/DP)
Dimana:
Q = volumetric flowrate
SG = Specific gravity
DP = Pressure Drop
Kelihatan dari formulanya, Cv mencerminkan seluruh karakteristik umum yang mempengaruhi valve, yaitu flow, SG dan pressure drop.
Cv juga berbanding lurus dengan bukaan valve, meskipun Cv bukan berarti bukaan valve. Lihat bahwa Cv berbanding terbalik dengan akar kuadrat pressure drop (DP)? Semakin kecil pressure drop, itu artinya Cv semakin besar, artinya, bukaan valve semakin lebar...
Kembali ke persoalan,
Jika ingin melihat apakah sebuah control valve masih dapat menghandle sebuah kondisi proses baru, yang harus di cek adalah Cvnya.
Untuk kasus diatas, dengan flow 80 m3/hr, pressure drop 4 bar dan asumsi fluida yang dihandle adalah sama seperti sebelumnya (SG yang sama), dengan formula perhitungan Cv diatas, maka diperoleh nilai Cv 36.
Karena control valve existing memiliki range Cv 25-126, nilai Cv yang baru berada di dalam range Cv control valve existing. Sehingga itu artinya...control valve masih cukup dan tidak perlu diganti!
Secara physical, ini berarti nilai Cv baru yang dibutuhkan oleh control valve masih berada didalam range controllability si existing control valve. Artinya, control valve masih mampu untuk menthrottling hingga bukaan tertentu untuk mencapai nilai Cv 36. Tentu saja, nilai Cv tersebut akan menghasilkan flowrate dan pressure drop yang baru (yaitu dalam kasus ini 80 m3/hr dan 4 bar).
Dengan kata lain, misalkan nilai kebutuhan Cv yang baru adalah 130, yang mana nilai ini berada di luar range controllability existing control valve Cv : 25-126.
Artinya, control valve existing dituntut untuk membuka lebih besar diatas kemampuannya. Sehingga, jika Cv yang dibutuhkan adalah 130, maka control valve existing harus diganti.
Make sense..?
Waah,, postingan baru hari ini ya Mas. yang ditunggu-tunggu datang jugaa.. Kebetulan kmrn ada pekerjaan rating control valve. Jadi tercerahkan. hehehe
ReplyDeleteWah akhirnya diupdate juga... Bergizi dan gampang dicerna.. Barokalloh ilmu nya Mas...
ReplyDeletesangat mudah dicerna dan bermanfaat. Terima kasih Mas :)
ReplyDeleteTerimakasih informasinya, penjelasannya singkat tapi mudah dipahami
ReplyDelete